1.
Apa Matematika itu ?
Pengertian matematika sangat sulit didefinsikan secara akurat. Pada
umumnya orang awam hanya akrab dengan satu cabang matematika elementer yang
disebut aritmatika atau ilmu hitung yang secara informal dapat didefinisikan
sebagai ilmu tentang berbagai bilangan yang bisa langsung diperoleh dari
bilangan-bilangan bulat 0, 1, -1, 2, – 2, …, dst, melalui beberapa operasi dasar:
tambah, kurang, kali dan bagi.
- Matematika sebagai Raja dan sekaligus Pelayan
Ada pendapat terkenal yang memandang matematika sebagai pelayan dan sekaligus
raja dari ilmu-ilmu lain. Sebagai pelayan, matematika adalah ilmu dasar yang
mendasari dan melayani berbagai ilmu pengetahuan lain. Sejak masa sebelum
masehi, misalnya jaman Mesir kuno, cabang tertua dan termudah dari matematika
(aritmetika) sudah digunakan untuk membuat piramida, digunakan untuk menentukan
waktu turun hujan, dsb.
Sebagai raja, perkembangan matematika tak tergantung pada ilmu-ilmu lain.
Banyak cabang matematika yang dulu biasa disebut matematika murni,
dikembangkan oleh beberapa matematikawan yang mencintai dan belajar matematika
hanya sebagai hoby tanpa memperdulikan fungsi dan manfaatnya untuk ilmu-ilmu
lain. Dengan perkembangan teknologi, banyak cabang-cabang matematika murni yang
ternyata kemudian hari bisa diterapkan dalam berbagai ilmu pengetahuan dan
teknologi mutakhir.
- Apakah matematika ilmu yang ‘sulit’?
Secara umum, semakin kompleks suatu fenomena, semakin kompleks pula alat (dalam
hal ini jenis matematika) yang melalui berbagai perumusan (model matematikanya)
diharapkan mampu untuk mendapatkan atau sekedar mendekati solusi eksak
seakurat-akuratnya.
Jadi
tingkat kesulitan suatu jenis atau cabang matematika bukan disebabkan oleh
jenis atau cabang matematika itu sendiri, tetapi disebabkan oleh sulit dan
kompleksnya fenomena yang solusinya diusahakan dicari atau didekati oleh
perumusan (model matematikanya) dengan menggunakan jenis atau cabang matematika
tersebut.
Sebaliknya berbagai fenomena fisik yg mudah di amati, misalnya jumlah penduduk
di seluruh Indonesia, tak memerlukan jenis atau cabang matematika yang canggih.
Kemampuan aritmetika sudah cukup untuk mencari solusi (jumlah penduduk) dengan
keakuratan yang cukup tinggi.
- Matematika sebagai bahasa
Di manakah letak semua konsep-konsep matematika, misalnya letak bilangan 1?
Banyak para pakar matematika, misalnya para pakar Teori Model (lihat model
matematika) yg juga mendalami filosofi di balik konsep-konsep matematika
bersepakat bahwa semua konsep-konsep matematika secara universal terdapat di
dalam pikiran setiap manusia.
Jadi yang dipelajari dalam matematika adalah berbagai simbol dan ekspresi untuk
mengkomunikasikannya. Misalnya orang Jawa secara lisan memberi simbol bilangan
3 dengan mengatakan “Telu”, sedangkan dalam bahasa Indonesia, bilangan tersebut
disimbolkan melalui ucapan “Tiga”. Inilah sebabnya, banyak pakar
mengkelompokkan matematika dalam kelompok bahasa, atau lebih umum lagi dalam
kelompok (alat) komunikasi, bukan sains.
Dalam pandangan formalis, matematika adalah penelaahan struktur abstrak yang
didefinisikan secara aksioma dengan menggunakan logika simbolik dan notasi
matematika; ada pula pandangan lain, misalnya yang dibahas dalam filosofi
matematika.
Struktur spesifik yang diselidiki oleh matematikawan sering kali berasal dari
ilmu pengetahuan alam, dan sangat umum di fisika, tetapi matematikawan juga
mendefinisikan dan menyelidiki struktur internal dalam matematika itu sendiri,
misalnya, untuk menggeneralisasikan teori bagi beberapa sub-bidang, atau alat
membantu untuk perhitungan biasa. Akhirnya, banyak matematikawan belajar bidang
yang dilakukan mereka untuk sebab estetis saja, melihat ilmu pasti sebagai
bentuk seni daripada sebagai ilmu praktis atau terapan.
Matematika tingkat lanjut digunakan sebagai alat untuk mempelajari berbagai
fenomena fisik yg kompleks, khususnya berbagai fenomena alam yang teramati,
agar pola struktur, perubahan, ruang dan sifat-sifat fenomena bisa didekati
atau dinyatakan dalam sebuah bentuk perumusan yg sistematis dan penuh dengan
berbagai konvensi, simbol dan notasi. Hasil perumusan yang menggambarkan
prilaku atau proses fenomena fisik tersebut biasa disebut model matematika dari
fenomena.
- Ikhtisar
Kata “matematika” berasal dari kata μάθημα(máthema) dalam bahasa Yunani
yang diartikan sebagai “sains, ilmu pengetahuan, atau belajar” juga μαθηματικός
(mathematikós) yang diartikan sebagai “suka belajar”.
Disiplin utama dalam matematika didasarkan pada kebutuhan perhitungan dalam
perdagangan, pengukuran tanah dan memprediksi peristiwa dalam astronomi. Ketiga
kebutuhan ini secara umum berkaitan dengan ketiga pembagian umum bidang
matematika: studi tentang struktur, ruang dan perubahan.
Pelajaran
tentang struktur dimulai dengan bilangan, pertama dan yang sangat umum adalah
bilangan natural dan bilangan bulat dan operasi arimetikanya, yang semuanya itu
dijabarkan dalam aljabar dasar. Sifat bilangan bulat yang lebih mendalam
dipelajari dalam teori bilangan.
Investigasi metode-metode untuk memecahkan persamaan matematika dipelajari
dalam aljabar abstrak, yang antara lain, mempelajari tentang ring dan field,
struktur yang menggeneralisasi sifat-sifat yang umumnya dimiliki bilangan.
Konsep vektor, digeneralisasi menjadi vektor ruang dipelajari dalam aljabar
linier, yang termasuk dalam dua cabang: struktur dan ruang.
Ilmu tentang ruang berawal dari geometri, yaitu geometri Euclid dan
trigonometri dari ruang tiga dimensi (yang juga dapat diterapkan ke dimensi
lainnya), kemudian belakangan juga digeneralisasi ke geometri Non-euclid yang
memainkan peran sentral dalam teori relativitas umum. Beberapa permasalahan
rumit tentang konstruksi kompas dan penggaris akhirnya diselesaikan dalam teori
Galois.
Bidang ilmu modern tentang geometri diferensial dan geometri aljabar
menggeneralisasikan geometri ke beberapa arah:: geometri diferensial menekankan
pada konsep fungsi, buntelan, derivatif, smoothness dan arah, sementara dalam
geometri aljabar, objek-objek geometris digambarkan dalam bentuk sekumpulan
persamaan polinomial. Teori grup mempelajari konsep simetri secara abstrak dan
menyediakan kaitan antara studi ruang dan struktur. Topologi menghubungkan
studi ruang dengan studi perubahan dengan berfokus pada konsep kontinuitas.
Mengerti dan mendeskripsikan perubahan pada kuantitas yang dapat dihitung
adalah suatu yang biasa dalam ilmu pengetahuan alam, dan kalkulus dibangun
sebagai alat untuk tujauan tersebut. Konsep utama yang digunakan untuk
menjelaskan perubahan variabel adalah fungsi. Banyak permasalahan yang berujung
secara alamiah kepada hubungan antara kuantitas dan laju perubahannya, dan
metoda untuk memecahkan masalah ini adalah topik dari persamaan differensial.
Untuk merepresentasikan kuantitas yang kontinu digunakanlah bilangan riil, dan
studi mendetail dari sifat-sifatnya dan sifat fungsi nilai riil dikenal sebagai
analisis riil. Untuk beberapa alasan, amat tepat untuk menyamaratakan bilangan
kompleks yang dipelajari dalam analisis kompleks. Analisis fungsional
memfokuskan perhatian pada (secara khas dimensi tak terbatas) ruang fungsi,
meletakkan dasar untuk mekanika kuantum di antara banyak hal lainnya.
Banyak fenomena di alam bisa dideskripsikan dengan sistem dinamis dan teori
chaos menghadapi fakta yang banyak dari sistem-sistem itu belum memperlihatkan
jalan ketentuan yang tak dapat diperkirakan.
Agar
menjelaskan dan menyelidiki dasar matematika, bidang teori pasti, logika
matematika dan teori model dikembangkan.
Saat pertama kali komputer disusun, beberapa konsep teori yang penting dibentuk
oleh matematikawan, menimbulkan bidang teori komputabilitas, teori kompleksitas
komputasional, teori informasi dan teori informasi algoritma. Kini banyak
pertanyaan-pertanyaan itu diselidiki dalam ilmu komputer teoritis.
Matematika diskret ialah nama umum untuk bidang-bidang penggunaan matematika
dalam ilmu komputer.
Bidang-bidang
penting dalam matematika terapan ialah statistik, yang menggunakan teori
probabilitas sebagai alat dan memberikan deskripsi itu, analisis dan perkiraan
fenomena dan digunakan dalam seluruh ilmu. Analisis bilangan menyelidiki teori
yang secara tepat guna memecahkan bermacam masalah matematika secara bilangan
pada komputer dan mengambil kekeliruan menyeluruh ke dalam laporan.
- Topik dalam matematika
Daftar
bahasan dalam matematika dan subklasifikasinya dapat dilihat dalam daftar
alfabet.
Daftar
topik dan sub klasifikasi dibawah ini merupakan gambaran matematika secara
umum.
- Kuantitas
Pada
dasarnya, topik dan ide ini menyajikan ukuran jelas dari bilangan atau
kumpulan, atau jalan untuk menemukan semacam ukuran.
Bilangan
– Bilangan dasar – Pi – Bilangan bulat – Bilangan rasional – Bilangan riil –
Bilangan kompleks – Bilangan hiperkompleks – Quaternion – Oktonion – Sedenion –
Bilangan hiperriil – Bilangan surreal – Bilangan urutan – Bilangan pokok –
Bilangan P-adic – Rangkaian bilangan bulat – Konstanta matematika – Nama
bilangan – Ketakterbatasan – Dasar – Sudut Jarum Jam
- Perubahan
Topik-topik
berikut memberi cara untuk mengukur perubahan dalam fungsi matematika, dan
perubahan antar angka.
Aritmetika
– Kalkulus – Kalkulus vektor – Analisis – Persamaan diferensial – Sistem
dinamis dan teori chaos – Daftar fungsi
- Struktur
Cabang
berikut mengukur besar dan simetri angka, dan berbagai konstruk.
Aljabar
abstrak – Teori bilangan – Geometri aljabar – Teori grup – Monoid – Analisis –
Topologi – Aljabar linear – Teori grafik – Aljabar universal – Teori kategori –
Teori urutan
- Ruang
Topik-topik
berikut mengukur pendekatan visual kepada matematika dari topik lainnya.
Topologi
– Geometri – Trigonometri – Geometri Aljabar – Geometri turunan – Topologi
turunan – Topologi aljabar – Algebra linear – Geometri fraktal
- Matematika diskrit
Topik
dalam Matematika diskrit berhadapan dengan cabang matematika dengan objek yang
dapat mengambil harga tertentu dan terpisah.
Kombinasi
– Teori himpunan naif – Kemungkinan – Teori komputasi – Matematika terbatas –
Kriptografi – Teori Gambar – Teori permainan
- Matematika terapan
Bidang-bidang
dalam Matematika terapan menggunakan pengetahuan matematika untuk mengatasi
masalah dunia nyata.
Mekanika
– Analisa Numerik – Optimisasi – Probabilitas – Statistik – Matematika
Finansial (keuangan) – Metoda Numerik
- Konjektur dan teori-teori yang terkenal
Teorema-teorema
itu telah menarik matematikawan dan dan yang bukan matematikawan.
Teori
terakhir Fermat – Konjektur Goldbach – Konjektur Utama Kembar – Teorema
ketidaklengkapan Gödel – Konjektur Poincaré – Argumen diagonal Cantor – Teorema
empat warna – Lema Zorn – Identitas Euler – Konjektur Scholz – Tesis
Church-Turing
- Teori dan konjektur penting
Di
bawah ini adalah teori dan konjektur yang telah mengubah wajah matematika
sepanjang sejarah.
Hipotesis
Riemann – Hipotesis Continuum – P=NP – Teori Pythagorean – Central limit
theorem – Teordi dasar kalkulus – Teori dasar aljabar – Teori dasar aritmetik –
Teori dasar geometri proyektif – klasifikasi teorema permukaan – Teori
Gauss-Bonnet
- Dasar dan metode
Topik
yang membahas pendekatan ke matematika dan pengaruh cara matematikawan
mempelajari subyek mereka.
Filsafat
matematika – Intuisionisme matematika – Konstruktivisme matematika – Dasar
matematika – Teori pasti – Logika simbol – Teori model – Teori kategori –
Logika – Matematika kebalikan – Daftar simbol matematika
- Sejarah dunia para matematikawan
Sejarah
matematika – Garis waktu matematika – Matematikawan – Medali bidang – Hadiah
Abel – Masalah Hadiah Milenium (Hadiah Matematika Clay) – International
Mathematical Union – Pertandingan matematika – Pemikiran lateral – Kemampuan
matematika dan masalah gender
- Matematika dan bidang lainnya
Matematika
dan arsitektur – Matematika dan pendidikan – Matematika skala musik
- Kejadian Kebetulan Matematika
Daftar
Kejadian Kebetulan Matematika
- Peralatan Matematika
Dulu:
- Abacus
- Tulang Napier, Jangka sorong
- Penggaris dan Kompas
- Perhitungan biasa
Sekarang:
- Kalkulator dan komputer
- Bahasa pemrograman
- Sistem komputer aljabar (listing)
- Notasi sederhana Internet
- Analisis statistik software
- SPSS
- SAS
2.
Apa yang dimaksud Ilmu Alamiah Dasar ?
Ilmu Alamiah Dasar merupakan kumpulan
pengetahuan tentang konsep-konsep dasar dalam bidang ilmu pengetahuan alam dan
teknologi. Dan, manusia sebagai subjek pokoknya yang dalam hal ini merupakan
makhluk hidup yang paling tinggi kedudukannya. Salah satu indikatornya ialah
sifat unik manusia. Dibandingkan dengan makhluk lain, jasmani manusia adalah
lemah, tetapi rohani atau akal budi dan kemauannya sangat kuat. Umumnya
dikatakan bahwa manusia dan binatang berbeda karena akal budi yang dimilikinya.
Akal bersumber pada otak. Dan, budi bersuber pada jiwa. Oleh karena itu,
sejalan dengan perkembangannya menusia memanfaatkan akal budi yang dimilikinya
dan juga ditunjang dengan rasa ingin tahu, maka berkembanglah pula ilmu
pengetahuan yang dimiliki oleh manusia. Perkembangan pengetahuan pun lebih
berkembang lagi manakala ditunjang dengan adanya tukar menukar informasi antar
manusia.
Pada zaman dahulu akibat dari terbatasnya
peralatan untuk memperoleh pengetahuan, maka untuk menjawab keingintahuan tentang
alam, manusia pada saat itu menciptakan mitos.
Sehingga mitos pun digolongkan menjadi tiga,
yaitu mitos sebenarnya, cerita rakyat, danlagenda. Sehingga
terdapat beberapa cara untuk mendapatkan kesimpulan, diantaranya prasangka (perasaaan), intuisi (batiniah),
dan coba-ralat/trialerror (untung-untungan).
Untuk itu diperlukanlah syarat-syarat
tertentu agar suatu ilmu itu dapat sesuai dengan keadaannya bukan dengan
prasangka, intuisi, maupun coba-ralat/trial error. Adapun syaratnya, yaitu obyektif, metodik, sistematik, dan universal.
Dan, untuk dapat memenuhi syarat ilmu
pengetahuan seperti yang tersebut di atas, maka diperlukanlah metode
ilmiah. Metode ilmiah adalah cara atau prosedur dalam memperoleh
pengetahuan secara ilmiah. Dalam hal ini, metode ilmiah menggabungkan cara
berpikir induktif dan cara berpikir deduktif dalam membangun tubuh
pengetahuannya.
Cara berpikit deduktif adalah cara berpikir
di mana ditarik kesimpulan yang bersifat khusus dari pernyataan yang bersifat
umum. Penarikan kesimpulan secara deduktif biasanya mempergunakan pola berpikir
yang dinamakan silogismus.
Silogismus tersusun dari dua buah pernyataan
(premis mayor/minor) dan sebuah kesimpulan. Cara berpikir induktif terkait
dengan pengetahuan rasionalisme. Rasionalisme adalah paham yang
berpendapat bahwa rasio adalah sumber kebenaran. Cara berpikir induktif adalah
kebalikan dari cara berpikir deduktif. Sehingga, dalam prakteknya diperlukan empirisme,
yaitu paham yang berpendapat bahwa fakta yang tertangkap lewat pengalaman
manusia merupakan sumber kebenaran.
Seiring dengan bertambahnya kebutuhan
manusia akan ilmu pengetahuan, maka ilmu pengetahuan yang terutama alam pun
semakin berkembang.
Pada Zaman Kuno ilmu
pengetahuan alam yang diperoleh masih bersumber pada trial error, namun
didukung oleh kemampuan menulis. Sehingga pada zaman ini dihasilkan pengamatan
dan pencatatan peredaran matahari, ahli astronomi Babilonia menetapkan
pembagian waktu (tahun=12bulan, minggu=7hari, hari=24jam, jam=60menit,
menit=60detik).
Zaman Yunani Kuno,
pada tahap ini, manusia mulai mengadakan penyelidikan (inquiring).
Adapun beberapa tokohnya : Thales (624-548SM), Phytagoras (580-500SM), Socrates
(470-399SM), Leucipus dan Democritus (460-370SM), Aristoteles (384-322SM), dan
Archimedes (287-212SM).
Zaman Pertengahan,
dibagi menjadi dua : Zaman Alkimia dimana ahli
kimia menambahkan tiga unsur kimia selain empat unsur sebelumnya, yaitu air
raksa (logam yang mudah menjadi uap), garam (tidak dapat terbakar dan bersifat
tanah), dan belerang (mudah terbakar dan member nama). Dan, Zaman Latrokimia,
tokohnya : Al-Khowarizmi (780-850M), Niarizi (wafat th.922M), Ar-Razi
(866-909M), Ibn Sina (980-1037M), Ibn Baithar (wafat1248M), dan
Al-Ashama’i (740-828M).
Zaman Modern,
tokohnya : Evangelista T.(1588-1647M), Antonio
L.L(1743-1749M), dan Antony van L.(1632-1723M).
Setelah Zaman atau fase diatas dapat
digolongkan IPA Klasik dan IPA Modern. IPA Klasik, umunya
bersifat tradisional. Contohnya, pada pembuatan tempe dan ragi yang secara
tidak langsung didasari mikrobiologi, mikrologi, dan ilmu fisika. Dan juga,
pada pembuatan gula kelapa yang menggunakan ilmu kimia dan fisika yang lebih
lanjut lagi tingkatannya. IPA Modern, sudah mengalami beberapa kali pengujian,
dan contonya pengolahan sampah organic menjadi energy biogas.
3. Apa Keterkaitan Matematika IAD dengan Psikologi ?
Menurut bahasa yunani
kuno psikologi berasal dari kata psikey dan logos yang atinya ilmu yang
mempelajari tentang jiwa. Tidak hanya itu psikologi juga berkaitan dengan ilmu
lain,seperti,psikologi dangan antropologi yang membahas manusia dengan budaya –
budaya, psikologi dengan sosiologi yang membahas tentang masyarakat, psikologi
dengan ekonomi yang membahas pertukaran barang dan jasa. Selain itu psikologi
dengan matematika adalah untuk menghitung semua data kuantitatif agar lebih
akurat. Secara lebih spesifik penghitungan matematika di gunakan untuk
memeroleh teori – teori yang statistika di dalam pendidikan matematika banyak
sekali teori – teori yang kita pelajari, tetapi hanya beberapa saja yg sangat
berhubungan. Seperti logika, teori – teori statistika, peluang dan lainnya.
Seorang matematikawan
Benjamin Peirce menyebut matematika sebagai “Ilmu yang menggambarkan
simpulan-simpulan yang penting. Di pihak lain, Albert Einstein menyatakan bahwa
“sejauh hukum-hukum matematika merujuk pada kenyataan, mereka tidaklah pasti,
dan sejauh mereka pasti. mereka tidak merujuk pada kenyataan.
Hubungan antara
matematika dan psikologi tentunya sudah pasti sangat erat, terutama di zaman
modern ini. Karena itulah evolusi matematika dapat dipandang sebagai sederetan
abtraksi yang selalu bertambah banyak, atau perkataan lainnya perluasan pokok
masalah. Abstraksi mula-mula, yang juga berlaku pada kebanyakan binatang,
adalah tentang bilangan. Sebagai contoh : pernyataan bahwa dua Baju dan dua
Jaket, memiliki jumlah yang sama.
Matematika juga bisa
disebut sebagai ilmu Logik, contoh nya pada tes masuk Perguruan Tinggi, para
calon mahasiswa/i biasanya harus mengikuti tes terlebih dahulu, yaiu sebuah tes
tulis dengan materi Bahasa Inggris,dan Matematika. Secara tidak
langsung kita akan diukur kemampuan seberapa jauh pola berfikir cepat dan cara
kita menyelesaikan masalah. Menghitung hasil dari Tes IQ juga bisa
menggunakan teori statistika untuk mengetahui seberapa jauh tingkat pola fikir
dengan cara menghitung distribusi frekuensi kelompok dengan ukuran tendensi
sentral dan letak nilai dan yang patut kita tahu bahwa matematika membentuk
pola berpikir kritis, kreatif, inovatis, dan mandiri serta mampu menyelesaikan
masalah secara tepat dan dapat ditanggungjawabkan.
Sumber :
http://badaiteacher.wordpress.com/2009/06/26/apa-itu-matematika/
http://ediwahyudiug.blogspot.com/2011/10/ilmu-alamiah-dasar.html
http://marlina2403.wordpress.com/2011/02/27/hubungan-matematika-iad-dengan-psikologi/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar