Powered By Blogger

Jumat, 23 Maret 2012

Mata Air



Seperti sifat air yang lainnya, selalu bergerak menuju ke tempat yang lebih rendah, dan paada daerah/titik celah tertentu dapat muncul di permukaaan bumi sebagai mata air. Mata air inilah merupakan titik awal suatu sungai atau danau. Menurut aliran airnya mata air dapat dibedakan menjadi mata air permanen, mata air periodik, dan mata air intermitten. Sedangkan ditinjau dari cara terjadinya kita mengenal adanya:
Mata air artesis
Mata air ini keluar dengan memancar. Munculnya sumber air artesis ini dapat terjadi secara alami, karena tekanan hidrolik air tanah tenpa campur tangan manusia, dan ada pula yang lelalui pengeboran yang biasa disebut “sumur artesis”. Sumur artesis sangat penting artinya bagi daerah pertanian di daerah iklim kering, seperti di Great Plain Amerika Serikat dan daerah gurun di Australia. Munculnya sumur artesis, baik secara alami maupun melalui pengeboran, bersumber dari adanya air tanah dalam yang memiliki tekanan cukup besar.
Mata air panas
Ada kalanya air yang keluar dari dalam bumi itu bersuhu tinggi, sehingga disebut sumber ar panas (hidro termal). Jika airnya keluar dengan memancar, maka disebut geyser. Sumber air panas ini umumnya terdapat di daerah vulkanik. Panasanya air ini oleh adanya pemanasan magma terhadap daerah sekitarnya, termasuk perairan di sekelilingnya. Di daerah-daerah non vulkanik pun ada pula kemungkinan munculnya sumber air panas ini. Hal ini dapat terjadi karena air tanah yang keluar, berasal dari air tanah yang jauh di dalam bumi sehingga bersuhu cukup tinggi, misalnya di Cisolok sebelah barat Pelabuhan Ratu, Jawa Barat.
Sumber air panas di Ciater dan Maribaya (kawasan lereng Gunung Tangkuban Perahu), Parangtritis Yogyakarta dan Cipanas Garut (lereng Gunung Guntur). Air panas ini memiliki kandungan belerang yang cukup tinggi, sehingga baik untuk pengobatan penyakit kulit. Betapa besar manfaat air tanah bagi kehidupan makhluk hidup di daratan pada umumnya, dan bagi manusia pada khususnya. Tanpa adanya air tanah, tanaman tidak mungkin hidup. Tanpa adanya tanaman, dan hewan, manusia juga tidak dapat hidup.
Manusia banyak memanfaatkan air tanah dengan jalan membuat sumur untuk berbagai keperluan, terutama untuk memperoleh air bersih bagi keperluan hidupnya. Namun demikian, pengeboran air tanah di daerah dekat pantai dapat mengakibatkan mebermbesnya air asin jauh ke arah ke arah pedalaman. Penutupan bagian permukaan bumi dengan adanya bangunan pemukiman, jalan raya, saluran air berbeton akan dapat mengurangi daya serap tanah terhadap air hujan. Di satu sisi pembangunan memang diperlukan, namun di sisi lain kita tetap dituntut untuk selalu memperhatikan dan menjaga kelestarian air tanah.
Dalam kaitan pemeliharaan kelestarian air tanah, maka perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
- Hemat dan bijaksana dalam pemanfaatan air tanah.
- Semua pihak hendaknya bertanggung jawab dalam pemeliharaan agar air tanah terhindar dari pencemaran.
- Kelestarian daerah serapan air hujan (recharge area), baik di daerah hulu, maupun di kota-kota/daerah hilir harus dijaga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar